Gaya Hidup Minim Sampah Makanan

Daftar Isi

Gaya Hidup Bebas Sampah Makanan

Sampah Kemasan Makanan
Sampah Kemasan Makanan


TOMTOMID - Gaya hidup minim sampah makanan atau lifestyle with minimal food waste berkaitan dengan kebiasaan kita dalam mengkonsumsi makanan dalam kehidupan sehari-hari. Makanan merupakan suatu kebutuhan makhluk hidup yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan. Semua makhluk hidup pasti membutuhkan makanan untuk dimakan.

Maka dari itu, tak bisa dipungkiri jika terdapat banyak sekali sampah makanan yang kita temui karena kurang sadarnya masyarakat yang masih banyak menyianyiakan makanan dan tidak menghabiskannya saat makan. Namun kalau kita menyadari akan hal itu dengan menghabiskan makanan tanpa menyisakannya menjadi sampah makanan, kita juga telah membantu lingkungan kita tetap bersih dari sampah makanan, dari penyakit yang kemungkinan besar bisa datang kapan saja, dan terhindar dari bau yang tidak sedap.

Saya rasa itu merupakan tanggung jawab kita bersama, mulai dari diri sendiri jika menginginkan tempat, daerah, atau kota kita tercinta bebas dari sampah makanan.

Sampah Kemasan Sisa Makanan
Sampah Kemasan Sisa Makanan
 

Sebenarnya, apa sih fungsi dari makanan itu sendiri? Yuk, kita sadar diri apa fungsi dari makanan tersebut.

Fungsi dari makanan adalah untuk dimakan makhluk hidup. Makanan adalah zat yang harus dikonsumsi setiap makhluk hidup supaya mendapatkan nutrisi untuk dapat diubahnya menjadi energi sehingga dapat melakukkan aktivitas sehari-hari.

Sebenarnya pertanyaan singkat dan sederhana di atas mengajak kita sedikit bermain dengan seni berfikir dan hati kita untuk merasakan, supaya berhati-hati dalam memperhatikan makanan.

Bagaimana tidak?

Pasti semua orang tahu kalau makanan itu untuk dimakan. Secara pintarnya begitu, karena benar dalam menjawab, tapi tidak dengan secara cerdas. Jika secara cerdas, kita akan sedikit lebih berfikir panjang akan arti sebuah pertanyaan. Tidak hanya sekedar menjawab, berfikir benar dalam menentukan jawaban, tapi juga memakai hati untuk merasakan. Pintar menjawab hanya akan jago dalam kata-kata, tapi tidak dengan cerdas yang juga memakai hati nuraninya.

Sungguh sangat disayangkan jika harus banyak sampah makanan yang bercecer dan bertumpuk sampah kemasan makanan. Belum lagi makanan yang bersifat siap saji berkemasan, memakai kantong plastik yang tidak jarang kita temuai di setiap kita melangkahkan kaki kita keluar rumah. Tentu ini membuat risih bagi kita sendiri yang melihat dan setiap hari melewati area tersebut karena banyak sekali sampah plastik, sampah makanan berkemasan dan sampah sisa makanan tersebut yang tidak habis dimakan dibuang secara sembarangan.

Jika perilaku masyarakat yang masih seperti itu, kurangnya kesadaran dari masyarakat akan hal itu, jangan salahkan alam yang tidak suka akan semua itu dan terjadi beberapa kejadian yang tidak kita harapkan. Harusnya kita bisa berfikir lebih panjang. Semua yang kita lakukan pada ujungnya akan timbal balik kepada kita. Jika tidak kepada kita, bisa ke orang lain yang sebenarnya tidak melakukkannya. Sungguh berdosanya jika demikian. Kita yang berbuat tapi orang lain yang menerima akibat.

Mungkin hanyalah pemerintah yang berkuasa yang mampu merubahnya dengan mengajak rakyatnya bersama-sama untuk hidup bersih, sehat tanpa adanya sampah. Dengan memberikan sanksi bagi siapa saja yang sepadan barang siapa yang telah melanggar peraturan. Bisa berupa denda uang tunai atau pelayanan masyarakat dengan membersihkan sampah. Jika ini bisa diterapkan, saya yakin tempat, daerah, kota, negara kita Indonesia tercinta bisa terbebas dari sampah, terutama sampah makanan.

Kita kembalikan lagi kepada fungsi makanan. Fungsi makanan adalah untuk dimakan, jika makanan tidak dimakan, alangkah baiknya kita berikan sisa makanan tersebut kepada yang membutuhkan. Jika masih layak, bisa diberikan kepada tetangga atau siapa saja yang membutuhkan. Apabila sudah tak layak diberikan kepada manusia, bisa pula diberikan kepada hewan peliharaan seperti ayam yang omnivora (pemakan segalanya).

Sisa Makanan Dikasih Ayam
Sisa Makanan Dikasih Ayam
 

Jika masing-masing individu mempunyai pola berfikir yang sama guna mengurangi sampah sisa makanan, maka saya rasa dengan dibuatnya bisnis dengan beternak hewan seperti ayam, bebek, dan lain-lain ini justru malah sangat menjanjikan. Disamping kita membantu lingkungan untuk mengurangi sampah sisa makanan, kita juga membantu hewan, makhluk hidup yang diciptakan Tuhan dengan memberinya makan.

Hasilnya juga akan berbalik kepada kita, dengan memanfaatkan hewan ternak kita tersebut. Bisa kita jual ayam nya hidup-hidup, kita jual dagingnya, atau bisa juga kita jual telur atau anak-anaknya. Kita manfaatkan ilmu Biologi yang telah kita pelajari dulu yaitu simbiosis mutualisme.

Jika pemerintah mau memanfaatkan peluang ini untuk membuka bisnis atau lowongan pekerjaan baru di bidang peternakan, maka hasil positif akan tampak sekali. Seperti, sampah sisa makanan berkurang, penghasilan atau omset daerah meningkat, membuka loker baru, dan lain-lain. Setahu saya masih jarang orang yang menerapkan cara ini guna mengurangi sampah sisa makanan.

Saya melihat peternakan hanya ada satu atau dua saja di setiap daerah. Selain itu, pemerintah juga membantu masyarakat guna mengurangi jumlah pengangguran dengan membuka lowongan kerja baru untuk mengurus semua yang diperlukan untuk bisnis peternakan. Tentu ini sangat positif, karena sekarang banyak sekali pengangguran, karyawan yang di PHK, perusahaan banyak yang gulung tikar, penjual-penjual yang kesusahan mencari pembeli karena pandemi yang sedang melanda negeri ini.

Kenapa saya menunjuk pemerintah untuk bertindak?

Karena kami rakyat kecil sudah bisa makan dan tidak punya hutang saja sudah sangat aman, nyaman, tidur bisa terlelap. Mungkin bisa saja Kami usahakan sendiri cara ini untuk Kami terapkan, tapi saya rasa tidak akan berkembang dengan pesat jika tidak ada gerakan dari pemerintah. Karena sangat jarang di desa Kami ada orang yang berfikiran seperti itu dan bermodal dobel kalau tidak dari sokongan atau suntikan dana dari pemerintah.

Sisa Nasi Dikasih Ayam
Sisa Nasi Dikasih Ayam


Alasan saya berpendapat seperti ini adalah karena dirumah saya pribadi setiap hari ada beberapa sisa makanan yang dimasak dan daripada tidak dimakan, mending dikasih ayam saja. Tidak mubadzir kita telah membuang sisa makanan, ada manfaatnya.

Itulah artikel yang cukup panjang untuk dibaca yang tercipta karena adanya info lomba blog dari salah satu situs untuk Bandung Food Smart City. Mudah-mudahan bermanfaat dengan memberikan pelajaran kepada kita semua, menginspirasi kita semua untuk selalu memperhatikan apa yang kita lakukan beserta apa timbal baliknya. Pada akhirnya akan kembali kepada kita pribadi.

Joko Utomo
Joko Utomo Blogger | Gamer | Employee | Freelancer | Influencer | Player | YouTuber

8 komentar

Berkomentarlah dengan bijak! Tidak promosi keyword atau kata kunci blog pribadi guna mencari keuntungan sepihak, dan komentar tidak keluar dari pembahasan konten artikel yang kalian baca!

Untuk menjalin kerjasama yang baik, hubungi TOMTOMID melalui kontak yang telah tersedia! Terimakasih.

Regards,

TOMTOMID
Comment Author Avatar
Sabtu, April 24, 2021 11:41:00 PM Hapus
Mas tom pelihara ayam jga kah di rumah?
Comment Author Avatar
Minggu, April 25, 2021 12:13:00 AM Hapus
Iya mas Zae. Itu tadi kejar tayang motret asal. Wkwk

Cuma seorang petani mau ngapain mas ga pelihara ayam sama tumbuh2an kayak padi, jagung, jahe, dkk nya. Hehehe
Comment Author Avatar
Minggu, April 25, 2021 11:45:00 AM Hapus
Sampah dimana mana yaa kang. Sedih juga
Comment Author Avatar
Minggu, April 25, 2021 11:57:00 AM Hapus
Wahh.. ada tamu nih, bikin minum dulu mas. Hehehe

Iya mas Do. Sangat menyedihkan.
Comment Author Avatar
Selasa, April 27, 2021 10:49:00 AM Hapus
ayam peliharaan ya mas tomo? wah banyak juga ya..aku fokus ke foto ayamnya...terlihat menikmati nasi sisa hehe

memang hidup minimalis sampah agak agak susah ya...terlebih kalau sistem pembuangan sampah di beberapa tingkat agak kurang tertata jadi kalau sampah rumah tangga dah keangkut belom tentu pas nyampe tpa atau tempat pembuangan selanjutnya diopeni dengan baik. Memang dibutuhkan kerjasama yang solid sebenernya supaya tercipta lingkungan yang bersih dan sehat. terlebih yang di pemukiman padat penduduk..agak pe er juga ngaturnya
Comment Author Avatar
Selasa, April 27, 2021 11:01:00 AM Hapus
Iya kak Tiwi. Itu baru sebagian kak. Punya tetangga belum kumpul semua. Wkwk

Berawal dari kesadaran diri sendiri dulu sih kak, menurut saya. Alhamdulillah tempat saya masih lumayan bersih n rapi di desa. Yaa walaupun pembangunan masih biasa2 aja standart kampung tapi soal kebersihan dari sampah berani tanding. Hehehe

Saya rasa pemerintah harus ikut berperan dalam membuat peraturan tentang sampah. Bagi pelanggarnya pelayanan masyarakat dengan membersihkan sampah berapa jam gitu. Pasti minim sekali sampah. Dan truk muat sampah uga diatur supaya disiplin. Kadang tempat penampungan sampah sampai penuh beberapa hari udah berantakan di orak-arik sama kucing dkk. Semua kebagian job nya.

Ide ini saya dapat dari film hacker Who I'm I? yang mana Benyamin Angel ngehack server kampus buat dapatin kunci jawaban buat cewek yang ia sukai. Akhirnya ketahuan n ketangkep, catatan kriminal tidak ada akhirnya cuma suruh pelayanan masyarakat. Dari situ ketemu sama Max (script kiddi) yang sama melakukan pelayanan masyarakat.

Sebenarnya dari perilaku orang yang kurang baik atau melanggar peraturan kita masih bisa mendapatkan pelajaran. So, kembali lagi kepada kita sendiri.
Comment Author Avatar
Selasa, April 27, 2021 4:20:00 PM Hapus
ini cita-citaku, yang dimulai dari kita, tapi berharap banyak agar orang seluruh dunia ikutan, kok susah wkwkw
Comment Author Avatar
Selasa, April 27, 2021 7:09:00 PM Hapus
Yaa begitulah kak Efo. Sama kayak Da'i kasih tau jama'ahnya. Wkwk

Hanya segelintir orang aja yang taat, banyak yang tidak taat, jadi yaa susah. Hehehe