Perjalanan Mencari Sarang Lebah di Hutan

Perjalanan Mencari Sarang Lebah di Hutan

Lebah dan Sarang Lebah
Lebah dan Sarang Lebah


TOMTOMID - Kegiatan malam seperti biasa, yaitu bermain karambol di tempat tetangga. Sekitar pukul setengah 9 biasanya sudah pada stand by disana, atau kalau tidak baru mau berangkat. Yang berangkat duluan kalau belum kumpul kawan-kawan, masih pada diparkiran tempat tetangga yang rumahnya di sebelah jalan agak nyungsep ke bawah. Kadang juga sudah langung ke tempat kejadian perkara, yaa walaupun belum mulai, biasanya menunggu 1 lawan lagi yang siap atau di joki dulu sama tuan rumah atau bisa yang lain.

Ada belasan anak muda berkumpul di tempat yang sama, umurnya kisaran 16 sampai 30an tahun. Berempat bermain karambol dan yang lain anak milenial gen z mainan hp, nge-game mabar, kalau tidak FF yaa ML. yang tidak mabar bisa main gitar, karena ada 3 faktor penyebabnya. Yaitu sinyal 99+ (merah) bikin emosi nge-lag, paketan habis atau ngepres hanya paketan chat, kalu tidak stok baterai menipis. Memang ada terminal stop kontak yang bisa dipakai. Namun kalau sudah mabar kabel cas nya terlalu mengganggu untuk kelancaran memenangkan pertandingan.

Baca Main Karambol dengan Kartu Remi ala Tempat Kami

Arena pertandingan pun dibuka dengan menggelar tikar di emperan tuan rumah. Papan karambol, biji karambol, dan kartu remi pun dikeluarkan. Eiittss.. Tidak lupa pupur (bedak) bayi botolan juga ikut di keluarkan, kalau ibarat motor sebagai oli nya untuk pelicin papan karambolnya. Aduhh.. Sayang banget sebenarnya, diganti tepung biasa bisa tapi ke tangan, kaki atau pakaian tidak bau wangi. Pulang main pasti tangan putih semua, kalau ada air cuci tangan disana, kalau tidak ada air, jok motor yang biasanya ngembun, menjadi sasaran (target) membersihkan tangan yang penuh dengan warna putih (bedak) bekas karambol tadi.

Kami pulang biasanya tengah malam di atas pukul 11. Sebelum pulang, kawan saya ada yang bilang ngajak saya buat mencari sarang lebah di salah satu hutan dekat dari rumah kita. Yah, karena memang Kami anak desa, dan mikir lebaran nanti bagaimana tidak punya uang walaupun sekedar hanya untuk pegangan atau berjaga-jaga saja. Namun dengan mencari sarang lebah, berharap sekali bisa untung tidak buntung. Satu botol marjan madu lumayan lah sekitar 200an ribu kalau dijual, dibagi 2 kan bisa buat beli rokok dan sebagainya. Pulang dari main kita chatingan buat mempersiapkan keesokan harinya apa saja dan targetnya mau dimana.

Terkadang saya sering mendengar bahwa lebah dan tawon itu pengertiannya sama. Padahal menurut saya berbeda. Kalau lebah tuh yang menghasilkan madu (itu jelas), tapi kalau tawon itu yang hanya rumahan saja cuma jadi anak tidak ada madunya. Dan tawon itu merupakan petarung sejati, sedangkan lebah itu petarung hanya untuk mempertahankan diri. Yang artinya kalau lebah itu menancapkan sengatannya kepada lawan yang ia anggap mengganggu, maka sengatan lebah itu akan putus menancap di lawan tersebut dan dia akhirnya mati.

Sungguh prajurit yang mulia, yang luar biasa. Membela, menjaga gurunya (atasannya) istilah perlebahannya hingga rela mati mempertaruhkan nyawa dan harga diri. Kalau di dunia kita seperti polisi dan TNI yang menjaga presiden dengan ketat dan negaranya.

Anak Laki-Laki Duduk Membawa Lentera
Anak Laki-Laki Duduk Membawa Lentera

Kukuruyuukk... Tanda pagi sudah tiba tapi masih gelap gulita sekitar pukul setengah 4. Bapak dan mamak saya membangunkan saya untuk sahur. Padahal seperti baru saja saya tidur sudah dibangunkan saja (padahal iya, tidur pukul 2an), malas ahh. Bilang saja saya sudah sahur pas pulang dari main sekitar pukul 1an saya makan, malas lagi kalau mau bangun, sahur pun kurang nafsu kalau sebelumnya sudah makan.

Saya bangun tidak sahur malah menunggu cahaya terangnya pagi datang sembari buka laptop kembali yang dari malam masih nyolok cas nya. Memang laptop jadul dan minta ganti, harusnya sudah pensiun, tapi buat ngeblog dulu lah, nanti kalau ada uang ganti, yang bekas. Beli yang baru dapat uang darimana? Makan saja kita susah, beli rokok juga kalau ada, kalau tidak ada ya sudah, nganggur (libur rokokan). Masa iya laptop kalau tidak nyolok tidak nyala. Baterainya pun sekalian saya copot, ditambah dibawahnya tidak ada pendingin atau semacam fan (kipas angin) untuk laptop itu.

Jika sudah beberapa jam dipakai suara mesinnya bikin ngeri, ditambah panas banget lagi. Sudah kecapekan nih laptop, kasihan saya ajak kerja hampir 24 jam non stop setiap harinya, tapi hasilnya masih entah dimana buat sedikit merawat si jadul.

Pukul 5 saya chat kawan saya. "Mangkat urung (berangkat belum)?" Tapi tak kunjung ada jawaban ternyata oh ternyata, dia malah ketiduran, akhirnya molor sampai pukul 8 baru kita siap berangkat. Waktu dia ketiduran, saya chat dia, "Yowes tak nulis sik nek anu (Ya sudah saya nulis dulu kalau begitu)", karena lama nunggu balasan chat dari dia tidak ada.

Dan akhirnya saya buat artikel kemarin tentang blog saya yang diterima Google AdSense. Kok ya jadi tulisan yang cukup panjang seperti itu saya kerjakan dalam waktu 3 jam (sebelum berangkat berpetualang). Terkadang saya heran dengan saya sendiri deh. Yaa.. Walaupun belum sempurna, sorean masih saya revisi dan sedikit saya tambah dan kurangi sampai jadi. Namun saya jadwalkan post keesokan harinya karena belum benar-benar yakin untuk saya posting.

Baca : Ocehan Blog TOMTOMID Yang Diterima Google AdSense

Pukul 8 lebih kita berangkat. Dengan membawa alat yang sudah kita bicarakan di chat malamnya, yaitu sepet (dalamnya kulit kelapa) yang berfungsi untuk mengasapi lebahnya (kalau dapat) supaya kita dapat mengambil madunya dengan aman dan tidak tersengat. Masa iya pakai rokok seperti dulu? Kan lagi puasa, bisa batal dong puasanya. Akhirnya kita ganti dengan sepet itu tadi. 

Kemudian arit, pasti tahu dong kalian semua dengan yang namanya arit? Itu loh yang buat ngarit (alat cari rumput) untuk makan embek (kambing) atau emah (sapi). Nah, fungsi dari arit adalah untuk memotong sarang lebahnya supaya rapi tidak belepotan madunya, kan sayang yaa, satu sendok saja sangat berharga. Arit berfungsi juga untuk membersihkan batang-batang pohon atau rumput yang menghalangi jalan. Namanya di hutan lah yaa, sayang tangannya kalau harus maju untuk membersihkan jalan.

Selain sepet dan arit ada juga yang kita bawa (pakai) baju lengan panjang, jaket, sweeter, atau sejenisnya, fungsinya supaya tidak tersengat lebah saat mengobrak-abrik sarangnya. Korek api harus, lha buat mengasapi pake apa bakar sepetnya? Plastik yang tidak bolong buat wadah madunya kalau dapat. Terkadang, mata juga sepet (terasa pedes) sekali karena tidur hanya berapa jam sudah bangun, bahkan kadang tidak tidur.

Kita pun sampai dihutan perburuan yang jaraknya sekitar 3 kilometeran saja kalau pakai motor, sisanya jalan kak muterin perbukitan mencari sarang lebahnya. Yah, kalau di ukur total jauhnya ada kali 2 kali lipat perjalanan pakai motor berangkat tadi, bahkan bisa lebih, itupun jalan kaki di hutan yang terjal.

Lebah Mencari Nektar Pada Bunga
Lebah Mencari Nektar Pada Bunga

 

Supaya tahu atau kita dapat menemukan sarang lebahnya dengan cara menyulap (nyulap / sulap), artinya adalah dengan melihat lebah yang lewat menuju kemana, kita ikuti tuh setelah yakin ada beberapa lebah yang lewat ke tempat yang sama. Syaratnya harus ada cahaya matahari supaya terlihat lebah lewatnya kemana. Bisa membedakan yang lewat lebah atau hanya lalat yang menyerupai lebah. Kalau mendung atau berkabut, sudah jangan dilanjutkan, mending pulang saja, tidak akan jadi garapan kalau dilanjutkan.

Yang kedua dengan cara mencari tembelek lebah. Dua cara ini sangat ampuh digunakan untuk mencari sarang lebah. Biasanya kita dapat menemukan tembelek lebahnya di sekitar dedaunan, gubuk (di genteng), atau di bebatuan yang agak lebar dan tidak terlalu kasar. Tembelek lebah memiliki ciri berwarna kuning (sama kayak punya kita), tapi hanya secuil nil saja. Sayang, kemarin tidak sempat memfoto tembeleknya seperti apa, padahal sudah ada di batu kecil tinggal foto saja.

Baca : Event. Review di Blog TOMTOMID Berhadiah 

Akhirnya pencarian kita mulai di tempat yang pertama. Ada sih lebahnya banyak banget sedang mencari nektar di bunga jagung, yang kebetulan di sini sedang musim jagung (baru enak-enaknya direbus). Kita sudah memakai metode yang pertama (nyulap), sudah ketahuan arah pulang lebahnya kemana, tapi setelah kami cari sekitar setengah jam ke arah lebah pulang tapi tidak kunjung kami temukan sarangnya.

Akhirnya kita sepakat untuk pindah, karena teman saya yakin bahwa susah mencarinya. Sudah 2 kali di cari tapi belum pernah ketemu. Ada yang pernah ketemu, sejalur dengan tempat itu, tapi bukan area disana. Lumayan jauh dari tempat target kemarin, sekitar 1 kilometeran.

Pohon Jambu Mede
Pohon Jambu Mede

Jika pertama kita ke kanan jalan, sekarang kita menuju ke kiri jalan hutan target kita. Lumayan jauh pula 2 kilometeran ada. Setelah sampai disana, langsung kita menggunakan metode kita saat mencari sarang lebah. Sudah cukup jauh kita menelusuri hutan, tapi belum ada tanda-tanda adanya sarang lebah dengan metode yang kita gunakan tersebut.

Setelah hampir putus asa dan menahan rasa capek, lapar, dan dahaga sambil berjalan pelan-pelan, akhirnya teman saya menemukan pertanda tembelek lebah di dedaunan. Dengan 1 tanda itu, kita semangat kembali mencari sarang lebahnya disekitar nya. Pasti tidak jauh dari tembeleknya sarangnya. Kita sudah muterin tempat seperti bawah pohon yang ada tumpukan batu yang ditata rapi, yang hawanya adem atau sejuk tidak panas terkena sinar matahari langsung.

Biasanya ditempat seperti itu atau di bawah dangkel (bekas kayu yang dipotong) biasanya juga ada karena hawanya sejuk dan adem sambil mencari kembali pertanda tembeleknya kita sambil jalan mencari. Hasilnya zong pula sekitar setengah jam kita mencarinya.

Akhirnya kita melanjutkan perjalanan mencari lagi dan ini kita mendapatkan pertanda kembali tembelek di atas batu agak besar dan lebar di tengah sungai. Keyakinan kita ada di sebelah sungai yang belum kita cari. Ini pasti berbeda jalurnya bukan tembelek yang tadi ditemukan teman saya di dedaunan. Gaassss.... Kita mencari lagi hingga tenaga kami benar-benar terkuras dan jempol kaki teman saya sebelah kanan sampai sakit karena memakai sepatu tanpa pakai kaos kaki.

Sarang Lebah, Rumah Lebah
Sarang Lebah, Rumah Lebah

Sudah puyeng kita mencari, akhirnya teman saya menemukan hasil, sebuah tabung kayu yang dalamnya sudah dibentuk untuk tempat sarang lebah di bawah pohon yang tempatnya lumayan ngeri, dekat jurang. Gelodokan kalau tempat saya namanya. Ternyata sudah muter-muter capek mencari sudah ada gelodokan yang dipasang orang disana. Akhirnya kita hanya melihat saja isi nya seberapa dan ada madunya atau tidak. Ternyata penuh satu gelodokan, yang ukurannya hampir 50 cm panjangnya dengan diameter sekitar 25. Setelah kita melihat, kita kembalikan lagi ketempat semula dan pulang tanpa membawa hasil apa-apa.

Kalau mau, gelodokan punya orang tadi bisa kita ambil madunya, tapi kita tidak. Kita masih punya adab dan menghormati sesama pencari lebah seperti kita untuk tidak mengambil madu kalau bukan haknya, karena itu buatan mereka, bukan lebah yang sarangnya tercipta karena alami bukan karena ditaruh gelodokan tersebut.

Hufftt.. Perjalanan yang melelahkan sekali pulang tanpa membawa hasil dan lumayan kecewa. Hasilnya yaa cuma capek, lapar, dan dahaga tadi. Belum lagi jalan ketempat motor masih jauh sekali sekitar 2 sampai 3 kilometeran. Dengan berjalan pelan-pelan dan berhenti beberapa kali untuk istirahat, akhirnya kita sampai juga di tempat kita menaruh motor. Akhirnya kita langsung pulang kerumah.

Baca : Teringat Mantan, Berdirilah Blog TOMTOMID

Nah, setelah capek setengah hari kita jelajah hutan mencari sarang lebah, karena kita pulang sekitar pukul 12:30 WIB. Walaupun kita pulang tanpa hasil, setidaknya kita sudah berusaha sampai bercucuran keringat. Makanya wanita (bagi seorang istri), kalau laki pulang kerja tanpa membawa uang belanja jangan langsung dimarahin jika kalian tidak tahu bagaimana susahnya mencari nafkah untuk keluarga, halangan dan rintangan apa yang kita lalui, apalagi kalau malah dikira yang aneh-aneh, selingkuh kek, cari yang lain kek.

Itu yang membuat seorang suami tidak betah di rumah. Bikin emosi saja. Kok marah-marah sih Tom? Hehehe  (padahal saya belum berkeluarga, berani-beraninya nasehatin istri orang). Wkwk

Saya tidur sampai mau berbuka puasa. Padahal belum mandi belum apa masih keringetan tidur di kursi sebelah laptop yang biasa saya gunakan untuk tempat saya nulis (ngeblog). Ternyata sudah sore saja, akhirnya saya bangun dan segera ke kamar mandi buat mandi. Duhh.. Seharian belum mandi baru mandi sekali itu betapa sedapnya bau badanku. Wkwk Masak iya, mau ke hutan kotor-kotoran (pasti), keringetan pula berangkat mandi dulu? Sama kayak petani tuh, mau bajak sawah mandi dulu diketawain orang (tempat Kami). Daasar, Tom pintar alasan.

Chat WhatsApp
Chat WhatsApp

Habis mandi akhirnya badan saya sudah segar bugar kembali walaupun belum berbuka, saya setia menunggu kamu (bukan lagunya Anji yaa) kok puasa. Hehehe Sambil menunggu berbuka puasa, seperti biasa saya buka ponsel dan nyolok laptop saya buat revisi tulisan yang pagi tadi hingga sempurna (menurut saya). Dan juga mainan hp sekedar balas chat, membuka media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, atau sekedar cicit cuit di grup WhatsApp (WA).

Nah, ada yang menarik nih dari obrolan di grup. Awalnya cuma asal nyeplos saja tapi malah jadi pembahasan grup dan malah kita dapat kerjasama atau kolaborasi konten. Ceritanya begini (bakal nerocos lagi nih si Tom) wkwk, jadi begini, awalnya tuh kita di grup bahas blog (Google AdSense) yang artikelnya sudah jadi diatas.

Nah, ada yang bilang gini di grup, "Iya kak masih fokus ke nulis kok, hari ini mau nulis, mumpung anak barusan tidur. Emak-emak, nunggu anak tidur baru nulis (emot meneteskan air mata)". Tak berfikir lama, saya spontan dong balas chat dibawahnya setelah ada beberapa chat dari peserta grup yang sudah balas duluan, "Yang masih single ga ada kah kak? Cuma kak @Ulfah 1M1C aja masak setau saya? (emot ketawa)".

Malah salah satu admin grupnya bilang, "Yang pada punya artikel tips atau pengalaman mencari jodoh di komunitas, coba pada dilempar nih!". Kan jadi malu sayanya. Wkwk Apalagi ada tawar menawar, ehh.. maksudnya ditawarin yang masih single ini. Oh, ya.. sampai lupa, bagi kalian sahabat Ulfah, kalian bisa berkunjung atau sekedar mampir dulu ke rumah mayanya dek Ulfah dengan klik link diatas yaa! Banyak sekali informasi bermanfaat disana. Mulai dari traveling, review, beauty, tips, lifestyle, learn blog, finance, education, self, love & parents. Pokok cek aja sendiri deh! Link diatas yang @Ulfah 1M1C.

Sudah kayak novel nih artikelnya. Saya tutup dulu yaa semua. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Maafkan Tom yang suka nerocos tak ada henti-hentinya, entah di artikel, komentar, komunitas, atau grup. Buat emek-emak, boleh nih buat bahan dongeng anaknya sebelum tidur. Jadi bacanya tidak langsung neg, baca tulisan panjang banget yang mungkin malah tidak jelas arahnya. Hehehe

Selamat membaca dongeng.

TOMTOMID
TOMTOMID Blogger | Gamer | Employee | Freelancer | Influencer | Player | YouTuber

6 comments for "Perjalanan Mencari Sarang Lebah di Hutan"

  1. saran aja ya mas.. lain kali, kalau nulis artikel itu panjang boleh. tapi harus fokus.. maksudnya dri awal sampai akhir, pembahasannya tidak keluar dri topik dan judul..

    ini mah di atas panjenengan nulis topik di awal2 paragraf beda, terus di pertengahan topiknya beda lagi (ini yg sesuai judul) dan lalu di akhir topiknya lain lagi..

    tapi ini cuma menurut pendapat sya lho.. hehe

    *ojo nesu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya iya sih mas, bener. Cuma saya ngepasin aja sama awal isinya (sesuai yang aku bahas) dari karambol sekalian uga ngepasin sama baca uga kan artikel saya kan ada tuh yang tentang itu, jadi masih berkaitan.

      Harusnya emang isinya ga campuran begitu pembahasan nya, lw boleh dibilang itu 3 pembahasan yang saya gabung. 3 in 1. Cuma saya ngurutin kejadiannya pada hari itu, jadi aku sambung aja.

      Wkwk enggak lah mas Zae. Saya ga marah. Malah saya seneng lw ada yang memberikan kritik dan sarannya. Toh itu untuk kebaikan saya uga nantinya.

      Jadi saya sangat berterimakasih sekali sudah diingatkan. Hehehe

      Begitu penjelasan saya. Yaa.. mungkin bagi pembaca yang lain berkesan nya menyimpang pembahasan saya, lw belum membaca artikel saya yang sebelumnya. Namun menurut saya masih berkaitan dan 1 jalur kejadian yang aku alami.

      Btw, sudah lama nih mas ga BW2 lagi kita sharing2 lagi. Maap yaa mas! Lagi sibuk soalnya. (Sok sibuk amu Tom) wkwk

      Delete
  2. Hai Mas Tom, akhirnya collabs juga yaa... .
    Yeay,, artikelnya yang di atas 2000 ini benaran butuh waktu dan perjalanan yang panjang juga yaa, hehe...
    Sukses selalu ngeblognya ya mas Tom, semangat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe siap dek Ulfah. Iya, akhirnya bisa kolaborasi backlink yang pertama kalinya saya lakukan. Wkwk

      Bener banget dek. Artikel segitu panjangnya sangat mengurus waktu, tapi saya senang bisa kolaborasi sama Ade.

      Emm.. sekedar kasih tau aja tentang gaya penulisan saya seperti itu dek Ulfah. Jadi nanti lw kolaborasi lagi sama dek Ulfah, Ade ga kaget. Mudah-mudahan bisa kerjasama lagi yaa dek!

      Gaya penulisan saya campuran. Biasanya aku awal basa-basi dulu baru masuk pembahasan n langsung penutupan. Isi agak di bagian akhir. Wkwk

      Semangat dek buat kita semua. Hehehe

      Delete
    2. Hehe iyaa mas... Kalau soal tulisan saya gak ada masalah mas, kadang kan emang dari keseharian kita dan memang kita sendiri yang bisa ngarahin ke pembaca biar ngerti, wkwk. Nah, tapi kalau buat tulisan, aku jugaa keknya pas bikin mesti ada pembuka, isi, sama penutup. Yg paling sering lupa t penutupan sih, makanya sering bikin semangat dan kata2 penutup semacam itu aja lagi.

      Yuhuu, mangats buat kita semua jga

      Delete
    3. Halo dek.

      Kurang pandai nih mas ngarahin pembaca supaya ngerti langsung apa yang mas bahas. Pasti tulisannya timur ke barat, selatan ke utara (membingungkan). Wkwk

      Tapi lw mas tuh bikin penutupan kayaknya itu-itu aja yaa kata-katanya. Susah bikin kalimat baru tuh. Akhirnya yaa cuma "Semoga bermanfaat". Wkwk

      Delete

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bijak! Tidak promosi keyword atau kata kunci blog pribadi guna mencari keuntungan sepihak, dan komentar tidak keluar dari pembahasan konten artikel yang kalian baca!

Untuk menjalin kerjasama yang baik, hubungi TOMTOMID melalui kontak yang telah tersedia! Terimakasih.

Regards,

TOMTOMID